Hebel adalah bata ringan yang menjadi merek dagang karena dinamai berdasarkan produsen pertamanya yaitu Josef Hebel. Bata hebel ini lebih populer disebut dengan bata ringan karena berbagai keunggulan yang dimiliki. Awal mula terciptanya bata hebel adalah dari arsitek ternama di Swedia pada tahun 1920 yaitu Dr. Johan Axel Eriksson yang bekerjasama dengan professor Henrik Kreuger.
Penyebutan bata hebel berawal dari kesalahan pengartian nama bata ringan ini dengan merk dagangnya yaitu Hebel. Sama halnya dengan ketika seseorang ingin membeli pasta gigi di toko, maka kemungkinan besar akan disebutkan merek dagangnya di Indonesia yaitu “pepsodent” dibandingkan harus menyebutkan pasta gigi.
Bahan Baku Pembuatan Hebel
Bahan baku utama dari bata ringan atau hebel adalah kombinasi dari semen, silica, gypsum, kapur, pasta alumunium, kimia busa, dan air yang kemudian di proses dalam pabrik modern. Serangkaian bahan berkualitas yang digunakan dan menggunakan sistem alat yang modern menjadikan bata ringan ini sangat berkualitas. Sebagai bahan konstruksi bangunan, hebel adalah jenis bata yang diakui dapat menggantikan bata merah terutama pada bobotnya yang jauh lebih ringan.
Mengapa Hebel Adalah Pilihan Terbaik Untuk Bangunan?
Hebel adalah jenis bata ringan yang populer digunakan karena berbagai keunggulannya, antara lain sebagai berikut:
- Bata Hebel lebih kuat. Walaupun hebel adalah jenis bata dengan bobot ringan tetapi tidak mengurangi daya kekuatannya. Contohnya bata hebel AAC yang memiliki banyak rongga udara yang diakui sangat kuat untuk menahan guncangan yang terjadi pada bangunan seperti gempa bumi.
- Bobot ringat pada bata hebel adalah keuntungan tersendiri yang akan dirasakan. Selain pengangkatan bata jadi lebih ringan, pengangkutan pada transportasi juga lebih mudah.
- Bata hebel adalah jenis bata yang mampu menahan rembesan air dan bersifat lebih kedap suara.
- Ukuran bata hebel lebih besar dibandingkan bata merah. Dengan demikian dapat mempercepat proses pengerjaan suatu bangunan.
- Bata hebel adalah bata yang memiliki ukuran dan bentuk lebih seragam dibandingkan batu bata lainnya. Hal ini karena bata hebel diproduksi dan dipotong menggunakan mesin potong khusus.
Jenis Bata Ringan Hebel
- Autoclaved Aerated Concrete(AAC)
Bata hebel jenis ini terbuat dari semen, kapur, kwarsa, gypsum, alumunium pasta, dan bahan pengembang kemudian dicampurkan dengan air. Bentuk bata ini memiliki rongga atau gelembung udara akibat dari reaksi kimia.
Bata hebel ini umumya berwarna putih dengan proses produksinya bisa menggunakan peralatan sederhana pada industri rumahan. Untuk pemesanan produksi bata jenis ini bukan untuk skala besar karena alat sederhana yang digunakan. Walaupun hebel adalah bata ringan, namun untuk jenis AAC ketika akan digunakan untuk dinding rumah, maka dibutuhkan semen khusus untuk pemasangannya yakni thinbed atau mortar.
- Cellular Lightweight Concrete (CLC)
Bata hebel jenis ini sering disebut sebagai bata konvensional karena bahan yang digunakan pada proses produksi tidak begitu sulit ditemukan dan tidak banyak. Bahan baku utamanya terdiri dari pasir tambang atau pasir sungai dan menggunakan busa organik sehingga ketika terjadi pengadukan bahan, busa yang dihasilkan kurang stabil dan hanya sebagai pembungkus udara.
Walaupun menggunakan bahan yang terbilang cukup mudah namun proses produksinya menggunakan bahan modern. Biasanya hebel dikaitkan dengan bata ringan, namun berbeda halnya dengan bata hebel satu ini, yakni bobotnya cukup berat. Diproduksi dengan peralatan modern sehingga kualitas bata yang dihasilkan sangat baik, dan jenis bata hebel ini bisa dipasang dengan menggunakan semen biasa.
Baca juga: Harga Paving Block
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian hebel dan keuntungan menggunakan bata ringan dibanding bata merah. Bata Ringan adalah solusi terbaik untuk konstruksi bangunan, pemasangan pun mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu untuk melakukannya.