Grass block adalah jenis paving block yang dirancang khusus untuk area yang menginginkan kombinasi antara permukaan keras dan ruang hijau, sehingga memungkinkan pertumbuhan rumput di sela-sela blok beton. Untuk memastikan kualitas dan ketahanan grass block, standar mutu sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) sangat penting dipenuhi agar produk dapat berfungsi optimal sesuai kebutuhan lapangan.
Standar Mutu Grass Block Sesuai SNI
Grass block pada dasarnya adalah paving block yang memenuhi standar mutu paving block beton menurut SNI 03-0691-1996 tentang Bata Beton untuk Lantai. Standar ini mengatur berbagai aspek mulai dari definisi, klasifikasi mutu, syarat mutu fisik, hingga cara pengujian dan penandaan produk.
Klasifikasi Mutu Paving Block (termasuk Grass Block)
SNI membagi mutu paving block menjadi empat kelas berdasarkan kuat tekan dan penggunaannya:
• Mutu A (K400): Kuat tekan rata-rata minimal 40 MPa (400 kg/cm²), digunakan untuk jalan umum dengan beban lalu lintas berat.
• Mutu B (K200): Kuat tekan rata-rata minimal 20 MPa (200 kg/cm²), cocok untuk area parkir kendaraan.
• Mutu C (K150): Kuat tekan rata-rata minimal 15 MPa (150 kg/cm²), digunakan untuk area pejalan kaki atau non struktural ringan.
• Mutu D (K100): Kuat tekan rata-rata minimal 10 MPa (100 kg/cm²), untuk area taman atau penggunaan ringan lain.
Klasifikasi ini juga berlaku untuk grass block, sehingga pemilihan mutu harus disesuaikan dengan beban dan fungsi area pemasangan.
Syarat Mutu Fisik dan Dimensi Grass Block
Grass block harus memenuhi syarat mutu fisik yang meliputi:
• Permukaan rata, tidak retak atau cacat, dengan sudut dan rusuk yang tidak mudah pecah saat ditekan jari tangan.
• Ketebalan nominal minimum 60 mm dengan toleransi +8%.
• Memiliki daya serap air dan ketahanan terhadap bahan kimia seperti natrium sulfat sesuai standar.
• Memiliki kekuatan tekan sesuai klasifikasi mutu yang dibutuhkan.
Pengujian Kuat Tekan Grass Block
Pengujian kuat tekan paving block, termasuk grass block, dilakukan menggunakan mesin uji tekan untuk memastikan mutu sesuai SNI. Contohnya, paving block mutu A harus memiliki kuat tekan rata-rata minimal 40 MPa. Hasil uji ini menentukan klasifikasi mutu paving block yang akan digunakan sesuai kebutuhan lapangan.
Kebutuhan Lapangan dan Pemilihan Grass Block
Dalam aplikasi lapangan, grass block biasanya dipasang pada area yang membutuhkan drainase baik, estetika hijau, dan kekuatan struktural cukup, seperti:
• Area parkir yang menginginkan tampilan hijau namun tetap mampu menahan beban kendaraan (biasanya mutu B).
• Area taman dan pedestrian yang hanya menahan beban ringan (mutu C atau D).
• Area jalan dengan lalu lintas ringan hingga sedang yang mengutamakan kekuatan dan estetika (mutu A atau B, tergantung beban).
Pemilihan mutu grass block harus mempertimbangkan beban yang akan diterima, kondisi lingkungan, serta fungsi estetika dan drainase. Produk yang tidak memenuhi standar SNI berisiko cepat rusak, tidak tahan lama, dan tidak aman digunakan.
Kesimpulan
Grass block yang sesuai standar SNI harus memenuhi klasifikasi mutu paving block yang telah ditetapkan, terutama terkait kuat tekan, dimensi, dan sifat fisik lainnya. Pemilihan mutu grass block harus disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, mulai dari area jalan, parkir, hingga taman. Dengan memenuhi standar SNI, grass block dapat memberikan fungsi yang optimal, tahan lama, dan aman digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi permukaan tanah.
Baca juga: Harga U Ditch Beton
Informasi ini didasarkan pada standar SNI 03-0691-1996 dan referensi terkait klasifikasi mutu paving block yang berlaku di Indonesia.